Daruba – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pulau Morotai dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), siap menindaklanjuti maklumat Ketum Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN, H. Zulkifli Hasan, atas kondisi bangsa saat ini.
Kepada media ini Sabtu (30/8), Moh. Akbar Mangoda, yang juga merupakan Ketua Fraksi Kebangkitan Nurani Nasional (KNN) DPRD Pulau Morotai tersebut, menyampaikan dalam maklumat Ketum DPP PAN kepada seluruh anggota DPR dan DPRD fraksi PAN, di seluruh Indonesia harus peka terhadap setuasi, penuh empati, jangan flexing dan jangan arogan.
“Selain itu anggota DPR dan DPRD Fraksi PAN se-Indonesia juga diminta agar rendah hati, dalam mendengar aspirasi maupun merespon kritik publik. Serta anggota DPR dari Partai Amanat Nasional, juga harus siap di evaluasi status, posisi tunjangan dan fasilitasnya,” pungkas Akbar.
Terkait dengan maklumat Ketum ini, Akbar, menegaskan bahwa pihaknya memberikan apresiasi setinggi-tingginya, kepada Ketum Zulhas. Sebab maklumat yang di keluarkan ini adalah, bagian dari bentuk cinta terhadap rakyat Indonesia.
Menurut, Akbar, situasi negara saat ini semestinya anggota DPRD sebagai wakil dari rakyat, harus berada bersama rakyat menjadi garda terdePAN dalam menyelesaikan setiap masalah yang di sampaikan oleh rakyat, bukan menampilkan kemewahan dan tampil bergaya bagaikan RAJA.
“Hal ini sebagaimana peristiwa yang suda terjadi di beberapa daerah, yang kemudian mengakibatkan banyak korban berjatuhan, baik dari masyarakat maupun aparat keamanan, ini sudah selayaknya menjadi catatan keras bagi anggota DPRD di setiap daerah,” tegas Akbar.
Olehnya itu lanjut, Akbar, maklumat yang dikeluarkan oleh Ketum DPP PAN ini, wajib untuk ditindaklanjuti sebagai bentuk wujud nya kecintaan kita terhadap rakyat. Dan juga sebagai bukti bahwa kita menghargai instrumen konstitusi negara, yang dengan jelas menegaskan bahwa kedaulatan tertinggi ada ditangan rakyat.
“Menghargai setiap aspirasi yang di sampaikan rakyat, serta membuka ruang dialog adalah solusi dalam penyelesaian masalah, bukan mengeluarkan statement mencari siapa benar dan siapa salah,” tutup Akbar.