Labuha – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Halmahera Selatan (Halsel) menggelar Rapat Kerja (Raker) Penyusunan Perencanaan Sekolah Berbasis Data (RKT/RKAS PBD, BOSP, dan BOSDA) untuk tahun anggaran 2026. Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari, mulai 17 hingga 19 Oktober 2025, dan menjadi yang pertama kali dilaksanakan oleh sekolah tersebut.
Raker ini melibatkan seluruh stakeholder pendidikan, mulai dari kepala sekolah, dewan guru, komite sekolah, hingga pengawas. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendorong prinsip transparansi, akuntabilitas, efisiensi, efektivitas, partisipasi, dan kolaborasi dalam pengelolaan program dan anggaran sekolah.
Dua pengawas SMA/SMK hadir sebagai narasumber, yakni H. Aco Lambado, S.Pd., MM., M.Pd dan Lutfi Launuru, S.Pd. Keduanya memberikan pemaparan mendalam mengenai pentingnya perencanaan berbasis data dalam penyusunan RKT dan RKAS, agar kebijakan sekolah selaras dengan kebutuhan nyata di lapangan.
Dalam kegiatan ini, para peserta melakukan analisis terhadap laporan mutu sekolah, yang kemudian menjadi dasar dalam perancangan RKT dan ARKAS BOSP maupun BOSDA. Hasil analisis tersebut diolah menjadi rekomendasi program prioritas sekolah berdasarkan pemetaan kebutuhan dan permasalahan aktual di lingkungan SMK Negeri 6 Halsel.
Kepala Sekolah SMK Negeri 6 Halsel, Riswan A. Siraju, M.Pd., kepada media ini Selasa (21/10) menyampaikan bahwa kegiatan rapat kerja ini sangat membantu sekolah dalam menentukan arah kebijakan dan prioritas program secara lebih terarah dan transparan.
“Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi sekolah untuk memperkuat tata kelola yang baik. Melalui analisis data dan laporan mutu, kami bisa merancang anggaran dan program sekolah secara terbuka, efisien, dan tepat sasaran,” ujar Riswan.
Ia menegaskan bahwa pada tahun anggaran 2026 mendatang, seluruh anggaran BOSP dan BOSDA akan diarahkan sepenuhnya pada program-program prioritas yang telah disusun bersama secara kolaboratif.
“Penyusunan ARKAS yang diawali dengan analisis laporan mutu adalah sebuah keniscayaan. Dengan begitu, setiap hambatan dan kebutuhan dapat dipetakan bersama oleh guru, komite, kepala sekolah, dan pengawas. Hasilnya, kebijakan yang lahir akan lebih realistis dan berdampak langsung bagi peningkatan mutu pendidikan,” tambahnya.
Melalui rapat kerja ini, SMK Negeri 6 Halsel berkomitmen untuk membangun ekosistem pendidikan yang sehat, kolaboratif, dan berbasis data autentik, sebagai fondasi dalam mewujudkan sekolah yang transparan, adaptif, dan berorientasi pada solusi nyata di lapangan.
Editor : Panji
Sumber Berita : SMK Negeri 6 Halsel












