Presiden BEM Dipukul; Alumni Unkhair Desak Copot Wadek III Fakultas Hukum

- Jurnalis

Kamis, 23 Oktober 2025 - 20:00 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Koordinator alumni Ormawa Unkhair, Isra Anwar

Koordinator alumni Ormawa Unkhair, Isra Anwar

Ternate – Keluarga Besar Alumni Organisasi Mahasiswa Universitas Khairun (ORMAWA Unkhair) menyampaikan keprihatinan mendalam atas dugaan tindakan kekerasan fisik yang dialami oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Khairun, Kamis (23/10).

Peristiwa yang diduga melibatkan Wakil Dekan III Fakultas Hukum, Dr. Amriyanto, tersebut terjadi di lingkungan kampus dan kini memantik perhatian luas dari berbagai kalangan.

Insiden ini menjadi sorotan serius para alumni, mengingat kampus seharusnya menjadi ruang yang menjunjung tinggi nilai-nilai intelektualitas, etika akademik, serta dialog demokratis.

Koordinator alumni Ormawa Unkhair, Isra Anwar menilai, tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun tidak dapat dibenarkan di dunia pendidikan tinggi yang seharusnya menjadi tempat tumbuhnya nalar kritis, kebebasan berpendapat, dan penghormatan terhadap perbedaan pandangan.

Kata Isra, berdasarkan informasi yang diperoleh dari korban, insiden bermula saat Presiden BEM Unkhair melakukan pertemuan dengan Dr. Amriyanto untuk membahas pembentukan BEM Fakultas Hukum Universitas Khairun.
“Awalnya, pertemuan berlangsung dalam suasana kondusif dan dialogis. Namun, ketegangan muncul ketika terjadi perbedaan pendapat terkait mekanisme pembentukan lembaga kemahasiswaan tersebut,” tuturnya

Isra, bilang situasi yang semula berupa diskusi akademik kemudian berubah menjadi konfrontasi emosional, dimana Dr. Amriyanto diduga tersulut emosi dan melayangkan empat kali pukulan ke arah lengan Presiden BEM Unkhair, sebelum meninggalkan lokasi tanpa memberikan penjelasan.

“Peristiwa itu disaksikan oleh sejumlah orang yang berada di sekitar tempat kejadian,” jelasnya.

Melalui siaran pers yang diterima redaksi, Alumni ORMAWA Unkhair menegaskan bahwa kekerasan dalam bentuk apa pun, baik fisik, verbal, maupun psikologis, tidak memiliki tempat di lingkungan akademik.

“Kami menilai, tindakan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai luhur pendidikan tinggi yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat, penghormatan terhadap hak individu, serta asas kemanusiaan,” tegas Isra.

Sambungnya, alumni juga menyerukan agar Rektor Universitas Khairun segera mengambil langkah tegas untuk menegakkan keadilan dan memastikan keamanan seluruh warga kampus.

“Kami mendesak agar pejabat fakultas yang diduga terlibat segera diberhentikan dari jabatannya demi menjaga marwah institusi dan memastikan peristiwa serupa tidak terulang,” pintanya.

Isra Anwar, juga menyatakan bahwa Universitas Khairun memiliki tanggung jawab moral dan hukum untuk melindungi seluruh civitas akademika dari tindakan kekerasan. Diakuinya, kekerasan di lingkungan universitas bukan hanya pelanggaran etika profesi, tetapi juga bentuk pengkhianatan terhadap nilai-nilai dasar pendidikan tinggi.

“Sebagai ruang akademik, kampus seharusnya menjadi tempat tumbuhnya budaya dialog dan penghargaan terhadap martabat manusia, bukan arena bagi tindakan emosional atau intimidatif,” ujarnya.

Alumni ORMAWA Unkhair berharap pihak rektorat bertindak cepat dan transparan dalam menindaklanjuti kasus ini. Mereka menegaskan, ketegasan pimpinan universitas menjadi kunci untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap dunia akademik dan memastikan bahwa kampus tetap menjadi tempat yang aman bagi kebebasan berpikir dan berekspresi.

Facebook Comments Box

Editor : Panji

Sumber Berita : Koordinator Alumni Ormawa Unkhair Ternate

Berita Terkait

Komitmen Dalam Dunia Pendidikan; Akbar, Kembali Salurkan Bantuan di MIS HAS Daruba
SMK Negeri 6 Halsel Gelar Raker Penyusunan Perencanaan Sekolah Berbasis Data T.A 2026
SMK Negeri 6 Halsel Gelar Bimtek Deep Learning untuk Tingkatkan Kompetensi Guru
Dua Hari UT Ternate Gelar OSMB dan PKBJJ Untuk Maba Tahun Akademik 2025
Pelepasan 16 Anggota Pramuka, Ini Pesan Kepsek SMAN 3 Kota Ternate
Semarak Kemerdekaan, SMPN 2 Kota Ternate Gelar Lomba Gerak Jalan
Tahun Ajaran 2025-2026, SMAN 3 Ternate Terima 288 Peserta Didik Baru
SMPN 2 Kota Ternate Akhiri Kegiatan MPSLP Tahun Ajaran 2025-2026
Berita ini 52 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 19:43 WIT

Jalan Trans Kie Raha: mimpi indah atau Mimpi buruk

Senin, 17 November 2025 - 04:07 WIT

Kukuhkan Pengurus Karang Taruna, Ini Harapan Lurah Kelurahan Gambesi

Sabtu, 15 November 2025 - 21:41 WIT

DPD KNPI Kota Ternate Minta Pemkot Fokuskan RAPBD 2026 Untuk Kepentingan Masyarakat

Jumat, 14 November 2025 - 21:05 WIT

Gedung Pasar Rusak Parah, Pemkot dan DPRD Ternate Harus Bertanggung Jawab

Kamis, 13 November 2025 - 20:02 WIT

Banyaknya Giat Serimoni Yang Digelar Pemkot Ternate, Hingga Aset Penghasil PAD Terabaikan

Minggu, 9 November 2025 - 20:08 WIT

LSM Sebut Galian “C” di Malut Ibarat Hantu Mengerikan Bagi Pembangunan Infrastruktur

Minggu, 9 November 2025 - 15:35 WIT

LSM Pembangunan Malut, Minta Pemerintah Berikan Kejelasan Ijin Untuk Galian “C”

Jumat, 7 November 2025 - 11:34 WIT

DPRD Tak Punya Nyali, Perindag dan Dishub Obrak Abrik Pusat Kota

Berita Terbaru

Adit Soabobo, S.T (Praktisi Teknik)

Daerah

Jalan Trans Kie Raha: mimpi indah atau Mimpi buruk

Senin, 17 Nov 2025 - 19:43 WIT