Ternate – Rencana Gubernur Provinsi Maluku Utara (Malut), Sherly Tjoanda Laos, membangun ruas jalan baru lintas Halmahera, menuai sorotan publik tidak terkecuali Lembaga Advokasi Perencanaan Pembangunan Society Center (LAPP SC) Malut.
Wakil Direktur (Wadir) LAPP SC Malut, Rusli M. Zen, ST, kepada media ini Jum’at (31/10), menilai rencana Gubernur Malut, untuk membangun ruas jalan baru lintas Halmahera, ini merupakan sebuah rencana mentah dan sangat mustahil untuk dicapai, dengan kondisi keuangan daerah saat ini.
Menurut, Rusli, dengan keuangan daerah seperti ini sebaiknya Gubernur Sherly, jangan berambisi untuk terbang ke langit. Sebab jalan lintas provinsi yang sudah ada saja, saat ini sudah mengalami kerusakan dihampir semua ruas.
“Olehnya itu, saya sarankan agar Gubernur Sherly, mengurungkan ambisinya tersebut, untuk melihat kondisi ruas-ruas jalan dibawa kewenangan pemerintah provinsi (Pemprov) Malut, yang saat ini mengalami kerusakan parah seperti ruas jalan Payahe – Dehepodo,” pungkas Rusli.
Rusli, menambahkan peningkatan ruas jalan Provinsi yang saat ini mengalami kerusakan, jauh lebih penting dibanding membangun ruas jalan baru, dengan membutuhkan anggaran hingga triliunan rupiah ini.
“Hal ini dikarenakan jalan lintas Halmahera, yang rencana dibangun tidak semudah yang digambarkan Gubernur, karena secara teknis dilapangan pembangunan jalan tersebut pasti melintasi gunung dan bukit, otomatis akan menghabiskan anggaran yang cukup banyak,” pungkas Rusli.
Rusli, menjelaskan jika pembangunan ruas jalan baru lintas Halmahera tersebut dilakukan, maka rincian estimasi anggaran per kilo meter (Km) bisa mencapai 10 sampai dengan 11 milyar rupiah.
Belum lagi, kata Rusli, kondisi geologi juga tidak memungkinkan karena Maluku Utara, merupakan daerah rawan gempa dan banyak di lalui oleh sesar-sesar patahan, dan ini sangat beresiko tinggi terhadap pembangunan jalan dimaksud.
“Jika dengan besaran anggaran sebagaimana rincian diatas, maka bisa dipastikan 5 tahun kedepan jalan tersebut belum bisa di nikmati oleh masyarakat, khusunya masyarakat Malut,” ujar Rusli.
Rusli, menegaskan jika ambisi Gubernur Sherly, ini dipaksakan untuk dilaksanakan maka dampak dari pemaksaan itu, akan mempengaruhi alokasi anggaran di sektor yang lain bisa terpotong, dan sudah pasti Malut tetap mempertahankan kondisi sosial ekonomi seperti periode periode sebelumnya.
“Jadi dari pada membangun ruas jalan baru lintas Halmahera, sebaiknya Gubernur Sherly, melakukan peningkatan jalan lintas provinsi yang sudah ada, guna memperlancar aktifitas para petani serta pengusaha kecil, yang ada di pulau Halmahera guna menunjang stabilitas peningkatan ekonomi masyarakat,” tutup Rusli.
Editor : Panji
Sumber Berita : Wadir LPP SC Malut












