Daruba – Naik tak beraturan Harga Eceran Tertinggi (HET) Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Minyak tanah (Mita) di Kabupaten Pulau Morotai, menuai sorotan publik tidak terkecuali DPD KNPI Morotai.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini Kamis (12/6), harga BBM jenis Mita yang sebelumnya berkisar Rp. 5.000 per liter kini mengalami kenaikan hingga Rp. 6.000, padahal diketahui jalur distribusi BMM jenis Mita masih melalui rute yang sama yakni Tobelo–Morotai.
Sekertaris DPD KNPI Morotai, Fihir Ali, kepada media ini menyampaikan bahwa, adanya pergantian distributor penyalur BBM yang disertai dengan kenaikan HET, ini diduga ada praktik persekongkolan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu, yang mana ini sangat merugikan masyarakat.
“Selain merugikan masyarakat pengguna BBM bersubsidi, tindakan ini juga sangat mempengaruhi proses produksi industri kecil dan UMKM, serta berdampak pada ketimpangan pada spekulasi harga pasar,” beber Fihir.
Olehnya itu, Fihir, menegaskan jika pemerintah ingin mencegah potensi adanya mafia pada distribusi BBM bersubsidi, maka langkah yang diambil harus lebih berpihak pada rakyat, bukan justru membiarkan oknum-oknum tertentu yang dengan sengaja menaikkan harga.
“Dengan adanya persoalan ini, kami mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) Pulau Morotai, melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Perindakop) bersama DPRD, agar meninjau ulang penetapan HET lokal BBM subsidi, sebagaimana tertuang dalam SK Bupati Nomor: 100.3.3.2/227KPTS/PM/2025,” tegas Fihir.
Fihir, menambahkan hingga saat ini Surat Keputusan (SK) Bupati terkait harga lokal BBM bersubsidi tersebut belum di sosialisasikan, sehingga ini ada dugaan SK tersebut terkesan lebih mengakomodir kepentingan segelintir pihak, dan bukan kepentingan masyarakat luas.
“Atas nama KNPI Morotai, kami berharap agar Pemda Morotai dibawa nahkoda, Rusli Sibua saat ini, agar tidak mengedepankan kepentingan kroni dan atau kelompok-kelompok tertentu, tapi lebih fokus pada kepentingan masyarakat, sehingga distribusi keadilan dan kesejahteraan benar-benar tercermin dari tagline Pemda saat ini yakni, Unggul, Adil, dan Sejahtera,” tutup Fihir.