Kembali Geruduk Kantor Perwakilan PT. Harita Grup, LSM LIDIK Bawa Aspirasi Masyarakat Desa Bobo

- Jurnalis

Kamis, 4 September 2025 - 19:43 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua LSM LIDIK Malut, pimpin aksi di depan Kantor Perwakilan PT. Harita Grup

Ketua LSM LIDIK Malut, pimpin aksi di depan Kantor Perwakilan PT. Harita Grup

Ternate – Lembaga Investigasi dan Informasi Kemasyarakatan (LSM LIDIK), Provinsi Maluku Utara (Malut)  bersama puluhan mahasiswa asal Desa Bobo, Kecamatan Obi Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), kembali menggeruduk Kantor Perwakilan PT. Harita Grup, di Kelurahan Kalumata, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate.

Pantauan media ini, Kamis (4/9), kehadiran LSM LIDIK Malut bersama puluhan mahasiswa asal Desa Bobo, Pulau Obi sebagai representasi masyarakat ini, dengan tujuan untuk menyampaikan tuntutan terkait dengan kehadiran perusahan tambang, di Desa Bobo dimaksud.

Ketua LSM LIDIK Malut, Syamsul Hamja, kepada media ini menyampaikan bahwa aksi yang digelar pihaknya hari ini, merupakan aksi lanjutan dari aksi-aksi sebelumnya, dengan tuntutan yang sama yakni menolak dan serta meminta kepada pemerintah baik pusat maupun daerah, agar segera mencabut izin usaha pertambangan (IUP), perusahan tambang yang ada di Desa Bobo, Pulau Obi.

“Kehadiran kami di depan Kantor Perwakilan PT. Harita Grup, ini merupakan bagian dari representasi masyarakat Desa Bobo. Dimana kita ketahui bersama hingga saat ini ratusan masyarakat Desa Bobo, Obi Selatan, masih berupaya keras untuk menolak kehadiran tambang di Desa mereka, yang dinilai akan menimbulkan kerusakan lingkungan sekitar,” pungkas Syam sapaan akrab Syamsul Hamja.

Lanjut, Syam, penolakan yang dilakukan warga atas rencana operasi tambang Nikel di Desa Bobo ini, lahir dari rasa kekhawatiran mendalam akan tercemarnya lingkungan, hingga mengancam ruang hidup yang menjadi harapan masyarakat, dalam menggantungkan kehidupan mereka sehari-hari.

“Olehnya itu aksi demonstrasi yang kemudian kami gelar untuk kesekian kalinya dengan tuntutan yang sama ini, tidak ada tendensi maupun tujuan tertentu melainkan ini merupakan keter panggilan hati, sebagai anak negeri yang memiliki tanggung jawab moril, atas keberlangsungan hidup masyarakat,” ujar Syam.

Syam, menambahkan masyarakat Desa Bobo percaya bahwa pembangunan seharusnya menghadirkan kesejahteraan, bukan penderitaan. Oleh karena itu kehadiran tambang ini, justru di nilai berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan, konflik sosial, dan hilangnya warisan budaya yang selama ini dijaga turun-temurun.

“Dengan demikian maka kami yang tergabung dalam LSM LIDIK Malut, bersama dengan masyarakat mendesak pemerintah pusat untuk mencabut izin operasi tambang di Desa Bobo, serta memprioritaskan model pembangunan yang ramah lingkungan, berpihak pada rakyat,
dan berkelanjutan,” tegas Syam

Lebih lanjut, Syam menegaskan bahwa suara penolakan ini adalah bentuk tanggung jawab warga terhadap generasi mendatang agar tanah, laut, dan hutan tetap lestari.

“Secara kelembagaan LSM LIDIK Malut dengan tegas menyatakan sikap, menolak rencana operasi
tambang nikel di wilayah tersebut. Penolakan ini bukan tanpa alasan, melainkan berangkat dari keprihatinan mendalam atas berbagai ancaman nyata, yang akan dihadapi masyarakat bila tambang tersebut beroperasi,” beber Syam.

Sambungnya ada pun dasar penolakan, yang kemudian menjadi alasan kami diantaranya yakni, prihatin adanya ancaman terhadap lingkungan hidup. Selain itu jika tambang tersebut beroperasi, maka akan merusak hutan yang menjadi sumber air bersih, mencemari laut
tempat nelayan mencari nafkah, serta menghancurkan ekosistem yang selama ini menopang kehidupan masyarakat.

“Sementara dampak sosialnya yakni, dengan beroperasinya tambang ini akan merusak kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat setempat, serta berisiko menimbulkan konflik horizontal, dikarenakan akan terjadinya pergeseran mata pencaharian masyarakat lokal, serta memperparah ketimpangan ekonomi di Desa Bobo,” terang Syam.

Atas dasar itu, kami menuntut kepada pemerintah daerah maupun pusat untuk:
1. Mencabut dan menolak izin operasi tambang di Desa Bobo
2. Mengutamakan pembangunan yang ramah lingkungan dan berpihak pada rakyat
3. Menjamin hak-hak masyarakat adat dan lokal atas tanah serta ruang hidupnya.

“Kami percaya pembangunan sejati bukanlah yang mengorbankan rakyat dan alam, melainkan yang menghadirkan keadilan, keberlanjutan, serta kesejahteraan bagi semua. Maka kami berjanji akan terus mengawal dan mendesak pemerintah, agar menolak dan mencabut IUP perusahan dimaksud,” tutup Syam.

Facebook Comments Box

Editor : Panji

Sumber Berita : LSM LIDIK Malut

Berita Terkait

Jalan Trans Kie Raha: mimpi indah atau Mimpi buruk
Kukuhkan Pengurus Karang Taruna, Ini Harapan Lurah Kelurahan Gambesi
DPD KNPI Kota Ternate Minta Pemkot Fokuskan RAPBD 2026 Untuk Kepentingan Masyarakat
Gedung Pasar Rusak Parah, Pemkot dan DPRD Ternate Harus Bertanggung Jawab
Banyaknya Giat Serimoni Yang Digelar Pemkot Ternate, Hingga Aset Penghasil PAD Terabaikan
Pemerintah Kecamatan Pulau Ternate (Gamlamo), Gelar Rapat Koordinasi Bersama Lurah se-Kecamatan Pulau Ternate
LSM Sebut Galian “C” di Malut Ibarat Hantu Mengerikan Bagi Pembangunan Infrastruktur
LSM Pembangunan Malut, Minta Pemerintah Berikan Kejelasan Ijin Untuk Galian “C”
Berita ini 45 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 19:43 WIT

Jalan Trans Kie Raha: mimpi indah atau Mimpi buruk

Senin, 17 November 2025 - 04:07 WIT

Kukuhkan Pengurus Karang Taruna, Ini Harapan Lurah Kelurahan Gambesi

Sabtu, 15 November 2025 - 21:41 WIT

DPD KNPI Kota Ternate Minta Pemkot Fokuskan RAPBD 2026 Untuk Kepentingan Masyarakat

Jumat, 14 November 2025 - 21:05 WIT

Gedung Pasar Rusak Parah, Pemkot dan DPRD Ternate Harus Bertanggung Jawab

Kamis, 13 November 2025 - 20:02 WIT

Banyaknya Giat Serimoni Yang Digelar Pemkot Ternate, Hingga Aset Penghasil PAD Terabaikan

Minggu, 9 November 2025 - 20:08 WIT

LSM Sebut Galian “C” di Malut Ibarat Hantu Mengerikan Bagi Pembangunan Infrastruktur

Minggu, 9 November 2025 - 15:35 WIT

LSM Pembangunan Malut, Minta Pemerintah Berikan Kejelasan Ijin Untuk Galian “C”

Jumat, 7 November 2025 - 11:34 WIT

DPRD Tak Punya Nyali, Perindag dan Dishub Obrak Abrik Pusat Kota

Berita Terbaru

Adit Soabobo, S.T (Praktisi Teknik)

Daerah

Jalan Trans Kie Raha: mimpi indah atau Mimpi buruk

Senin, 17 Nov 2025 - 19:43 WIT